๐ Bagaimanakah Bentuk Konsekuensi Mobilitas Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat
viewpengantar sosiologi_mobilitas sosial_khairunnisa ekonomi makro at university of mataram. pengantar sosiologi "mobilitas sosial" disusun oleh : nama : khairunnisa ardhi nim :
Stratifikasisosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Setiap lapisan itu disebut dengan strata sosial. Ditambahkan bahwa stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur.
Bagaimanabentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat ? 1 Lihat jawaban Jawaban nya bener gk Iklan nindy39 Berupa proses sosial yang disosiatif, misalnya konflik. Konflik sebagai konsekuensi dari mobilitas dari monilitas sosial dapat berupa konflik antarkelas, antarkelompok sosial, atau antargenerasi.
Bagaimanakahbentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat? Jawaban: bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu berupa kemungkinan terjadinya penyesuaian dan kemungkinan terjadinya konflik. 53. Jelaskan faktor memengaruhi terbentuknya mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat!
Jelaskanfaktor mempengaruhi terbentuknya mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat . 14Ivan12 Dengan ada nya program keluarga berencana . 0 votes Thanks 2. jacinda01 Ada lagi kak? Bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat? Please jawab ka.. Answer. Recommend Questions. manullanganne May 2021 | 0 Replies .
TranslatePDF. BAB I Konsep Tentang Ilmu Sosial 1.1 Pengertian Ilmu Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Dengandemikian, maka teologi feminisme Islam harus diorientasikan sebagai suatu pandangan agama dalam pers- pektif Islam tentang penghapusan diskriminasi gender, terutama yang disebabkan oleh pemahaman keagamaan yang bias gender. Karenanya, mendesak untuk mengkon- struksi ulang teologi Islam yang terkait dengan persoalan feminisme ini.
Dilansirdari Ensiklopedia, mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat. penyebab terjadinya mobilitas sosial karena adanya perbedaan sumber kehidupan masyarakat, akibatnya Terjadinya perpindahan penduduk secara geografis dan perubahan status sosial seseorang.
Mobilitasberasal dari kata latin mobilis yang artinya dapat dipindahkan atau gerak. Adanya kata tambahan sosial pada mobilitas sosial berarti kata tersebut menekankan pada aspek kemasyarakatan yang melibatkan seseorang ada dalam masyarakat. Sehingga mobilitas sosial adalah gerak perpindahan dari status sosial yang satu ke status yang lain
Secarasosiologis, perubahan revolusi biasanya berkaitan dengan perubahan unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga sosial dalam suatu rlingkungan masyarakat. Perubahan revolusi bisa direncanakan atau tidak, pemicu dari perubahan ini biasanya adalah konflik atau ketegangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
Dilansirdari Ensiklopedia, salah satu konsekuensi masyarakat yang menganut stratifikasi sosial terbuka yaitu mudahnya para anggota masyarakat untuk mencapai status sosial tertinggi dalam hidupnya. namun demikian kemudahan melakukan mobilitas sosial tersebut berdampak munculnya konflik sosial di masyarakat yang disebabkan oleh perasaan terancam
Dilansirdari Ensiklopedia, salah satu contoh yang menunjukkan konflik sebagai konsekuensi dari mobilitas sosial adalah d. unjuk rasa buruh meminta kenaikan gaji pada perusahaan atau majikan. Baca Juga: Seseorang mengamati sebuah benda dengan menggunakan lup berkekuatan 10 dioptri.
b4pV. Menurut Kimball Young Soekanto, 2002 249 mobilitas sosial atau gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial social structure yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. Pitirim A. Sorokin Sunarto, 2004 menyebutkan bahwa mobilitas sosial menjelaskan beberapa perpindahan dari seorang individu atau objek sosial atau nilai, apapun yang diakibatkan karena kreasi atau perubahan akibat aktivitas manusia dari posisi sosial yang satu ke posisi sosial lainnya. Horton dan Hunt 1999 36 menyatakan bahwa mobilitas sosial social mobility dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial adalah posisi sosial seseorang yang mengalami gerak atau perpindahan dari satu posisi sosial ke posisi sosial yang lain. Mobilitas sosial mudah dilaksanakan dalam masyarakat dengan sistem stratifikasi sosial terbuka dan sulit dilaksanakan dalam masyarakat berkelas sosial mobilitas sosial tidak dapat dipisahkan dengan konsep serta dimensi kriteria stratifikasi sosial. Seringkali konsep mobilitas sosial disamakan dengan konsep mobilitas penduduk population mobility. Secara konseptual, antar keduanya berbeda. Mobilitas sosial terfokus pada perpindahan status sosial, sedangkan mobilitas penduduk terkait dengan perpindahan secara geografis teritorial, baik perpindahan tempat tinggal dan atau tempat Mobilitas SosialPitirim A. Sorokin menyebut mobilitas sosial dengan istilah gerak sosial Soekanto, 2002 249. Ada dua prinsip bentuk gerak sosial meliputi gerak sosial horisontal dan gerak sosial sosial horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat, dan dengan gerak sosial yang horizontal tidak terjadi perubahan derajat kedudukan seseorang ataupun suatu obyek sosial. Contoh Seorang cleaning service beralih profesi menjadi office sosial vertikal dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau obyek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Ada dua jenis gerak sosial vertikal, meliputi a Gerak sosial vertikal naik social climbing yaitu masuknya individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Contoh Anak seorang tukang bubur yang karena ketekunannya menjadi sarjana, yang menjadikan kedudukan keluarganya menjadi terpandang dan naik karena menjadi keluarga โsarjanaโ; b Gerak sosial menurun social sinking mempunyai dua bentuk utama yaitu1 Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya. Contoh Seseorang pejabat sebuah instansi yang kaya dan terhormat, tiba-tiba diketahui telah menyelewengkan uang perusahaan, akhirnya ia dipecat, harta kekayaannya disita dan ia menjadi orang miskin dan pengangguran.2 Turunnya derajat kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contoh Sekelompok buruh yang berdemo menuntut kesejahteraan dan jaminan kerja dapat mengalami disintegrasi dengan seluruh buruh yang 2006 221-222 menyebut ada tiga tipe dasar mobilitas yaitu mobilitas antargenerasi, mobilitas struktural dan mobilitas antargenerasi intergenerational mobility merujuk pada suatu perubahan yang terjadi di antara generasi-generasi. Jika generasi sekarang anak berada pada tingkat kelas sosial lebih tinggi dari generasi sebelumnya orang tua, maka keadaan ini dinamakan mobilitas sosial ke atas upward social mobility. Sebaliknya, apabila seorang anak dalam bisnisnya mengalami kebangkrutan, lantas kemudian meminta bantuan orang tuanya, maka kondisi ini dinamakan mobilitas sosial ke bawah downward social mobility.Mobilitas struktural structural mobility merujuk pada perubahan dalam masyarakat yang menyebabkan sejumlah besar orang naik atau turun tangga kelas sosial. Pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi telah membuka banyak peluang untuk bermobilitas dengan menghadirkan beragam jenis pekerjaan baru. Sejumlah besar orang mengikuti pendidikan, pelatihan, kursus, pindah pekerjaan dari kerah biru ke kerah putih. Meskipun hal ini melibatkan upaya individu, namun yang melandasi mobilitas ini adalah perubahan pada struktur pekerjaan. Dengan kata lain, perubahan status seseorang bukan karena perilaku individu melainkan karena perubahan struktural dalam pertukaran exchange mobility terjadi ketika sejumlah besar besar masyarakat naik dan turun tangga kelas sosial secara seimbang, proporsi kelas- kelas sosial tetap sama. Diandaikan bahwa sebanyak satu juta orang dilatih dengan teknologi baru lalu mereka naik tingkat kelas sosial. Di sisi lain ada sekitar satu juta orang yang tergeser kelas sosialnya akibat kegagalan pengembangan perusahaan atau terkena pemutusan hubungan kerja. Diasumsikan hasil akhirnya adalah keseimbangan, dan sistem kelas pada dasarnya tetap tak Umum Mobilitas SosialDalam mempelajari mobilitas sosial, harus dipahami beberapa prinsip umum yang terdapat di dalam mobilitas itu sendiri Kanto, 2007.1. Tidak ada masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial mutlak tertutup absolutely closed social stratification di mana sama sekali tidak ada mobilitas sosial vertikal. Dalam masyarakat yang menerapkan sistem kasta sekalipun, proses mobilitas sosial vertikal pasti terjadi, hanya saja frekuensinya sangat terbatas. Misalnya turun dari kasta atas karena melakukan penyimpangan norma, atau dari kasta bawah bisa naik ke kasta yang lebih atas melalui Betapapun terbukanya sistem stratifikasi sosial tak mungkin bersifat mutlak terbuka absolutely open social stratification. Artinya, mobilitas sosial tidak dapat dilakukan sebebas-bebasnya, sedikit banyak pasti ada hambatan- hambatannya, terutama untuk mobilitas sosial vertikal Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat cenderung bersifat relatif terbuka relatively open social stratification atau relatif tertutup relatively closed social stratification. Pada masyarakat yang satu memiliki sistem statifikasi sosial yang relatif lebih terbuka dibandingkan masyarakat lainnya, atau sebaliknya. Ini berarti bahwa fenomena terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat cukup Mobilitas sosial yang berlaku secara umum bagi semua tipe masyarakat tidak mungkin ada, karena setiap masyarakat cenderung memiliki ciri-ciri spesifik bagi proses mobilitas sosialnya. Hal ini bisa disebabkan karena perbedaan budaya, kondisi sosial ekonomi masyarakat dan Beragam faktor, baik sosio-kultural, ekonomi bahkan politik, cenderung memiliki pengaruh yang berbeda terhadap laju mobilitas sosial dalam masyarakat maupun Mobilitas SosialFenomena mobilitas sosial sangat kompleks, oleh karena itu baik faktor penentu maupun prosesnya juga sangat beragam. Dalam masyarakat terdapat beberapa faktor penyebab pokok mobilitas sosial, antara lain Kanto, 20071 Sifat dari sistem stratifikasi sosial dalam masyarakatPada masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial relatif terbuka akan memberi peluang meningkatnya proses mobilitas sosial vertikal naik. Sebaliknya yang relatif tertutup bisa menghambat proses mobilitas sosial vertikal naik. Sifat sistem stratifikasi sosial ini kurang berpengaruh cenderung netral terhadap proses mobilitas sosial Kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakata Nilai dan norma sosial yang dulunya menghambat proses mobilitas sosial secara bertahap berubah menjadi netral dan bahkan memberikan toleransi meningkatnya proses mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Pengaruh yang cukup signifikan terlihat dari meningkatnya proses mobilitas sosial kaum perempuan, terutama di daerah pedesaan, baik di bidang pendidikan maupun Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin maju. Merupakan salah satu faktor pendorong terciptanya masyarakat maju dan modern yang sarat dengan proses mobilitas sosial. Meningkatnya fenomena mobilitas sosial dalam masyarakat transisi dari tradisional ke modern dan masyarakat modern, pada gilirannya akan berdampak pada semakin kompleksnya struktur stratifikasi Kondisi ekonomi masyarakat. Cukup baiknya kondisi ekonomi masyarakat akan memberikan peluang yang besar terhadap laju mobilitas sosial vertikal karena sifatnya yang kumulatif. Dipihak lain, kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, misalnya kemiskinan, cenderung memotivasi individu untuk melakukan mobilitas sosial agar bisa keluar dari lingkaran kemiskinan dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih Kondisi lingkungan luar yang memberi peluang terjadinya mobilitas sosiala Nilai dan norma sosial yang lebih longgarb Kesempatan kerja dan peluang berusaha cukup tersediac Peluang untuk berprestasi peningkatan karier lebih besard Fasilitas umum misalnya lembaga pendidikan cukup memadaie Adaptasi antar budaya relatif mudah, baik melalui proses asimilasi budaya maupun Motivasi individu, khususnya generasi muda untuk melakukan mobilitas sosial. Hal ini ada kaitannya dengan motivasi yang cukup besar untuk melakukan perubahan, dan cenderung mulai meninggalkan sifat fatalistik pasrah pada nasib5 Tersedianya saluran mobilitas sosial, Menurut Pitirim A. Sorokin Soekanto, 2002 252-254, proses mobilitas sosial vertikal melalui saluran-saluran tadi disebut social circulation. Adapun saluran yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga-lembaga keagamaan, sekolah-sekolah, organisasi politik, organisasi ekonomi dan organisasi itu Sadiyo 1996 26-28 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial sebagai berikut1 Perubahan kondisi sosial. Struktur masyarakat dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam maupun dari luar masyarakat. Kemajuan teknologi misalnya dapat membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas, perubahan ideologi pun juga dapat menimbulkan stratifikasi Ekspansi teritorial dan gerak populasi. Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat, membuktikan ciri fleksibilitas struktur sosial dan mobilitas Pembatasan komunikasi. Situasi-situasi yang membatasi komunikasi di antara strata yang beraneka ragam itu menghalangi pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka. Hal ini akan memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada, dan akan menghalangi mobilitas Pembagian kerja. Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas, relatif dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispesialisasikan, maka mobilitas sosial akan menjadi lemah, karena mobilitas sosial akan menyulitkan individu bergerak dari satu stata ke strata lain, karena spesialisasi kerja menuntut ketrampilan Tingkat fertilitas yang berbedaTingkat kelahiran yang tinggi dari kelas-kelas yang lebih rendah membatasi anggota-anggota keluarganya meningkatkan mobilitas sosial akibat rendahnya tingkat kehidupan secara Situasi politikTidak sedikit penduduk meninggalkan negara sendiri pindah ke negara lain karena sistem politik di negaranya yang tidak mereka setujui. Misalnya pengungsi Myanmar, Kamboja, Afganistan , dan Penghambat Mobilitas SosialMasyarakat selalu berusaha untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan mengadakan mobilitas sosial, namun usaha itu selalu ada hambatan-hambatan. Adapun berbagai faktor yang menghambat terjadinya mobilitas sosial, antara lain1 Kemiskinan dapat membatasi kesempatan bagi orang-orang untuk berkembang dan mencapai kemajuan sosial. Kemiskinan ini bukan hanya kemiskinan material, tetapi juga kemiskinan struktural, kemiskinan kultural, dan kemiskinan Perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat berpengaruh dalam prestasi,kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan derajat kehidupan. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan mobiltias ke atas. Dalam banyak masyarakat, pria dipandang lebih tinggi dan cenderung menjadi lebih mobil daripada Perbedaan rasial dan agama; dalam kaitan dengan status sosial, merupakan faktor penting bagi terciptanya sistem kelas tertutup atau kasta, yang tidak memungkinkan mobilitas vertikal, misalnya sistem kasta di India. Pada masyarakat yang memiliki perbedaan tajam tentang rasial, maka hanya mereka yang superior yang dianggap mampu untuk melaksanakan berbagai aktivitas sosial, sedangkan mereka yang dianggap inferior sangat dibatasi gerak Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka dapat juga menjadi perintang mobilitas ke atas seperti terbukti melalui pembatasan keanggotaan dari organisasi tertentu dalam Proses sosialisasi dalam subkultur. Kadang-kadang kelas-kelas sosial menjadi subkultur di mana seseorang berkembang sejak kecil dan mengalami proses sosialisasi, sehingga dapat menjadi pembatas mobilitas ke atas. Anak-anak dari kelas menengah misalnya diajar dan dilatih untuk menyesuaikan diri dengan kelasnya dalam peranan, harapan, nilai, dan norma yang Mobilitas SosialSadiyo 1996 28-29 menyebutkan bahwa adanya mobilitas dalam masyarakat akan menimbulkan beraneka ragam akibat atau konsekuensi dampak baik yang negatif maupun positif, seperti kemungkinan timbulnya konflik antar kelas, antar kelompok sosial, dan antar generasi serta kemungkinan terjadinya penyesuaian kembali setelah terjadinya lain yang ditimbulkan dari mobilitas sosial, baik yang secara vertikal maupun horizontal dapat memberikan akibat yang positif, baik bagi orang yang mengalami mobilitas itu sendiri maupun bagi masyarakat. Beberapa akibat yang menimbulkan dampak positif dari mobilitas sosial antara lain1 Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju. Karena adanya kesempatan atau keterbukaan untuk pindah dari lapisan bawah ke lapisan atas, mendorong orang untuk bekerja keras mencapai lapisan atau kedudukan yang lebih Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Mobilitas sosial mendorong masyarakat mengalami perubahan sosial ke arah yang diinginkan. Perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri akan lebih cepat terjadi bila didukung oleh mobilitas sosial vertikal dalam pendidikan yang dinamis menciptakan harapan-harapan yang tidak selalu dapat dipenuhi, sehingga dapat menimbulkan ketidakpuasan dan ketida kbahagiaan. Menurut Horton dan Hunt 1999 39, ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal yaitu1 Kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun2 Ketegangan stress dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang Keretakan hubungan antar anggota kelompok primer, karena seseorang berpindah status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih Meningkatnya mobilitas geografis, yang bisa saja membawa studi lain Horton dan Hunt, 1999 41; Henslin, 2006 219-221 mengemukakan bahwa mobilitas menurun berkaitan dengan banyak hal yang berkaitan dengan dampak negatif terhadap mental-emosional seseorang, seperti gangguan kesehatan, frustasi, perasaan terasing, keterpencilan sosial, hingga berdampak pada keretakan keluarga. Masalah mental akan berdampak lebih besar bila merupakan bagian stres yang terkait dengan kemiskinan. source modul belajar mandiri pppk ips sosiologi, Pembelajaran 3. Struktur Sosial, kemdikbud
Ilustrasi dampak positif mobilitas sosial. Foto PixabaySalah satu dampak positif mobilitas sosial ialah bisa meningkatkan kualitas hidup. Mobilitas sosial merupakan perpindahan dari strata sosial satu ke strata sosial lain yang dilakukan individu maupun kelompok. Perpindahan bisa terjadi ke kelas yang lebih tinggi atau justru lebih rendah dari tidak pernah mencapai kata puas. Kendati terkesan negatif, tetapi sikap ini dapat menjadi pendorong bagi orang untuk semangat berusaha demi mendapatkan kehidupan lebih baik. Terjadinya mobilitas sosial tentu menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi kehidupan seseorang atau kelompok tertentu. Kali ini simak lebih dulu dampak positif mobilitas sosial dalam Positif Mobilitas Sosial untuk Kehidupan yang Harus DiketahuiIlustrasi dampak positif mobilitas sosial. Foto PixabayTerdapat beberapa dampak positif mobilitas sosial bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah sebagai motivasi untuk berusaha meraih kehidupan yang lebih baik. Dalam situs disebutkan bahwa ada beberapa bentuk mobilitas sosial yaitu vertikal dan sosial vertikal memungkinkan status sosial individu atau kelompok naik maupun turun atau bisa dikatakan perpindahan status sosial yang tidak sederajat dari sebelumnya. Contoh, orang yang dulu mahasiswa, saat ini telah bekerja mobilitas sosial horizontal tidak mengubah derajat sosial seseorang dari sebelumnya. Misalnya, dokter yang berpindah kerja dari satu rumah sakit ke sebuah klinik di kota kecil. Usai mengetahui penjelasan tentang mobilitas sosial, simak pula dampak positif mobilitas sosial bagi masyarakat seperti di bawah Meningkatkan Integrasi SosialPerbedaan status sosial mengakibatkan ketimpangan dalam aktivitas sosial. Adanya mobilitas sosial membuat orang-orang yang tergabung dalam kelompok sosial tertentu dapat saling Meningkatkan Kualitas HidupMobilitas sosial juga mampu meningkatkan kualitas hidup. Sebagai contoh, meraih pendidikan tinggi, membeli kendaraan pribadi atau Motivasi bagi SeseorangMobilitas sosial dapat menjadi motivasi atau pendorong bagi seseorang untuk terus berusaha mencapai kehidupan yang lebih Tingkat Perubahan Sosial Lebih CepatKehidupan seseorang secara otomatis akan berubah seiring dengan perubahan status sosialnya. Perubahan positif akan terjadi pada sumber daya manusia yang berkualitas. Sebagai contoh, pendidikan yang baik dapat mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup Mendorong Kesejahteraan HidupMobilitas sosial vertikal di mana seseorang mengalami kenaikan status sosial tentu memengaruhi kesejahteraan hidupnya. Kehidupan jadi lebih terjamin dan dampak positif mobilitas sosial, ternyata ada pula dampak negatifnya. Sebut saja terjadinya konflik, gangguan psikologis, sampai retaknya suatu hubungan. DN
Oleh Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Mobilitas sosial berasal dari bahasa Latin, mobilis yang artinya mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mobilitas yaotu gerak atau perpindaan. Pada konsep stratifikasi sosial, mobilitas berarti gerak yang menghasilkan perpindahan tempat. Sehingga, pengertian moilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan strata sosial yang satu ke lapisan yang lain. Selain konsep mobilitas sosial, dikenal juga mobilitas geografik, yaitu berpindahnya seseorang dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Misalnya, transmigrasi, urbanisasi, imigrasi, dan emigrasi. Baca juga Manusia sebagai Makhluk Sosial Jenis-jenis mobilitas sosial Jenis-jenis mobilitas sosial terbagi menjadi empat, yakni mobilitas vertikal, mobilitas horizontal, mobilitas intragenerasi, dan mobilitas antargenerasi. Berikut penjelasannya masing-masing Mobilitas vertikal Mobilitas vertikal adalah perpindahan posisi dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang tidak sederajat. Terdapat beberapa bentuk mobilitas vertikal, yaitu Mobilitas vertikal naik social climbing Mobilitas vertikal naik memiliki dua bentuk utama, sebagai berikut Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Kedudukan tersebut telah tersedia. Misalnya, seorang karyawan yang menjabat sebagai staf diangkat menjadi manajer perusahaan. Pembentukan suatu kelompok baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu membentuk kelompok tersebut. Misalnya, pada waktu pembentukan dewan pengurus koperasi melalui rapat anggota. Mobilitas vertikal turun social sinking Mobilitas vertikal turun memiliki dua bentuk utama, yaitu Turunnya kedudukan individu dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah derajatnya. Misalnya, seorang direktur yang dipecat dari jabatannya. Turunnya derajat suatu kelompok yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Misalnya, terdapat kelompok karang taruna yang dibentuk sebagai wadah dan aspirasi potensi pemuda. Setelah berjalan, banyak hambatan yang terjadi pada karang taruna, sehingga organisasi tersebut tidak aktif kembali. Baca juga Ciri-ciri Terjadinya Perubahan Sosial Mobilitas horizontal Mobilitas horizontal merupakan perpindahan posisi dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Contohnya dahulu listrik hanya dinikmati oleh masyarakat perkotaan, sekarang telah menjangkau dan dinikmati masyarakat pedesaan. Mobilitas intragenerasi Mobilitas intragenerasi merupakan mobilitas vertikal yang terjadi dalam diri seseorang. Dalam tipe mobilitas ini terjadi mobilitas yang naik dan turun. Oleh karena itu, mobilitas tipe ini dapat terjadi dalam dua bentuk Mobilitas intragenerasi naik, misalnya pangkat seorang pegawai negeri sipil dari golongan IVA ke golongan IVB. Mobilitas intragenerasi turun, seperti seorang manajer yang diturunkan jabatannya menjadi staf karyawan karena ia melakukan kesalahan. Mobilitas antargenerasi Mobilitas antargenerasi merupakan mobilitas vertikal yang tidak terjadi dalam diri seseorang, tetapi terjadi dalam dua generasi. Mobilitas tipe ini dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu Mobilitas antargenerasi naik, misalnya seorang anak menjadi seorang dokter, sementara ayahnya dahulu hanya seorang petani. Mobilitas antargenerasi turun, misalnya seorang anak menjadi karyawan biasa, sementara ayahnya dahulu merupakan seorang pengusaha yang memiliki banyak karyawan. Baca juga Kondisi Sosial Negara Malaysia Faktor terjadinya mobilitas sosial Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mobilitas sosial, antara lain Status sosial Ketika seseorang dilahirkan ke dunia ini, ia tidak dapat memilih keluarga seperti apa yang akan mengurusnya. Ia akan memiliki status sosial sebagaimana kedua orang tuanya. Sejalan dengan berjalannya waktu, ia akan mulai dapat menilai status sosialnya dalam masyarakat. Jika ia berada pada status sosial yang rendah, tetapi ia memiliki kemampuan untuk menaikkan statusnya, status sosialnya akan terangkat. Misalnya, anak seorang nelayan menjadi seorang pengusaha kapal. Keadaan ekonomi Keadaan ekonomi yang buruk, seperti kurangnya lapangan pekerjaan dan adanya bencana yang membuat hasil panen gagal, dapat mendorong seseorang bekerja keras untuk lebih berhasil atau malah membuat seseorang menjadi lebih terpuruk. Misalnya, seorang karyawan baru saja dikeluarkan dari pekerjaannya, kemudian ia mengalami kesusahan dalam memperoleh pekerjaan baru, sehingga mengalami mobilitas vertikal turun. Berangkat dari kegagalannya tersebut, ia bertekad untuk berwiraswasta dan berhasil. Dari kejadian itu ia mengalami mobilitas vertikal naik. Situasi politik Situasi politik akan memengaruhi kondisi penduduk yang tinggal di dalamnya. Situasi politik yang damai akan mendukung masyarakatnya dalam berusaha dan memungkinkan penduduknya mengalami mobilitas vertikal naik. Adapun jika situasi politik kacau, dapat membuat banyak penduduk mengungsi dari kampung halamannya dan membuat mereka mengalami mobilitas vertikal turun. Baca juga Ruang Lingkup Geografi Fisik, Regional, dan Sosial Jumlah penduduk Pengendalian jumlah penduduk dapat membuat kesempatan masyarakat menaikkan status dari yang rendah ke yang tinggi lebih besar. Keinginan melihat daerah lain Terdapat beberapa suku bangsa yang memiliki kecenderungan untuk mengembara dan melihat daerah lain. Biasanya, mereka memiliki kemampuan untuk bertahan hidup yang tinggi, yang akan membantu mereka bekerja lebih keras. Pada akhirnya, apa yang mereka lakukan dapat membuat mereka mengalami mobilitas vertikal naik dan meningkatkan status sosialnya. Faktor pendorong dan penghambat Terdapat faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial, sebagai berikut Faktor pendorong mobilitas sosial Faktor-faktor pendorong mobilitas sosial, yaitu Ekspansi teritorial Pembagian kerja Kebebasan berkomunikasi Tingkat fertilitas Kemudahan mencari pekerjaan Kemudahan akses pendidikan Faktor penghambat mobilitas sosial Faktor-faktor penghambat mobilitas sosial, yakni Tingkat pendidikan yang rendah Pengaruh sosialisasi yang kuat Diskriminasi kelas Perbedaan jenis kelamin Kemiskinan Perbedaan ras Baca juga Contoh Teori Kognitif Sosial Dampak mobilitas sosial Terdapat dampak positif dan negatif adanya mobilitas sosial, berikut penjelasannya Dampak positif Beberapa dampak positif mobilitas sosial, di antaranya Mendorong seseorang untuk lebih maju Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik Meningkatkan integrasi sosial Dampak negatif Beberapa dampak negatif mobilitas sosial, seperti Konflik, terdiri atas konflik antarkelas, konflik antarkelompok, dan konflik antargenerasi. Penyesuaian Kembali Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat