🦈 Akmil 89 Yang Sudah Jenderal
KepalaStaf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman bernyanyi bersama KSAD Australia Letjen Simon Stuart. Foto/Dispenad. A A A. JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Darat Australia Letjen Simon Stuart di Mabesad, Jakarta,
Jenisjenis jabatan yang ada pada KBJI 2014 dapat digunakan sebagai dasar penentuan jenis sertifikasi kompetensi jabatan, dan dapat dikembangkan dengan menambahkan atau membuat turunannya dari kelompok jabatan yang sudah ada pada level 5-6 digit sesuai dengan aturan pengkodean KBJI. VI. DASAR KLASIFIKASI Dalam klasifikasi ini, jenis jabatan
Hamimmerupakan abituren Akademi Militer (Akmil) angkatan 1994 dari kecabangan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). Pria kelahiran Trenggalek, Jawa Timur, 22 Juli 1971 ini pernah mengemban berbagai posisi strategis. Baca juga: Mayjen Teguh Muji Jabat 3 Posisi Penting dalam Setahun, dari Danjen Kopassus hingga Danpusterad
yangdiperiksa dan dalam TA 2004 sebesar Rp ,89 atau 6,82 % dari anggaran yang diperiksa. Tanpa mengurangi keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah dicapai, hasil pemeriksaan masih menemukan beberapa kelemahan yaitu : 1. Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern di lingkungan Ditjen Ranahan Dephan masih
Tarunaakademi militer Enzo Zenz Allie, yang dituding terpapar radikalisme, akan dipertahankan TNI Angkatan Darat. Ini alasannya.
DiketahuiBrigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E yang terjadi Jumat (8/7/2022) lalu.. Kini kasus kematian Brigadir J terus diungkap Polri.. Polri pun berjanji akan membuka rekaman Closed-Circuit Television (CCTV) di rumah Ferdy Sambo.. Kabar terbaru, misteri dari kematian Brigadir J mengerucut adanya tersangka. Baca juga: Kunci
JAKARTA- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Arsul Sani menyebut ada tiga tokoh yang didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini di awal masa tahapan Pemilu 2024 . Ketiga tokoh itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, serta Menteri
ProgramStudi Ketahanan Nasional diselenggarakan mulai bulan September Tahun 1989 di bawah naungan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan pendidikan jenjang Strata Dua (S-2). Program studi ini merupakan hasil kerjasama Lemhannas R.I., Dephan R.I. dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1989, yang kemudian
Adapunyang dimaksud warga Korps Baret Merah adalah seluruh prajurit Kopassus, baik yang masih dinas aktif maupun yang sudah purnawirawan," jelas Jenderal bintang dua alumni Akmil 89 itu. Baca juga: Daftar Jenderal TNI Pengawal Jokowi yang Dapat Promosi Apa kata Eggi Sudjana? Selengkapnya di halaman berikutnya. Selanjutnya Halaman 1 2
Anakyang sudah lama didambakan kehadirannya, anak yang sedang lucu-lucunya, anak tempat tumpahan rasa kasih sayang ibu dan bapaknya, kok diminta oleh Alloh untuk diqurbankan. Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai
Diapun menulis surat di Kota Manado pada 15 September 2021, yang ditujukan kepada orang nomor satu di organisasi Polri. Junior merupakan abiturien Akademi Militer (Akmil) 1988 yang merintis karier di TNI AD di korps Zeni. Dia pernah menjadi Komandan Kodim 021/Tapanuli Tengah, dan Staf Khusus Direktur Zeni Angkatan Darat (Dirziad).
Informasibagi Adik-Adik yang ingin bergabung dengan Polri. Pendaftaran Bintara Polri T.A. 2014 yang semula akan berakhir pada tanggal 15 April 2014 kini diperpanjang hingga 19 April 2014. Segera daftarkan diri atau keluarga anda di Biro SDM Polda dan Polres Setempat. Pendaftaran terlebih dahulu dilakukan secara online di www.penerimaan.polri.go.id
5PJvo. Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior RepublikaTiga Menguak Takdir adalah buku kumpulan puisi yang menyelami pemikiran dan perasaan tiga sastrawan, yakni Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani. Dengan segenap perbedaan, mereka bersatu demi mencapai cita-cita yang disebut 'suatu tujuan takdir'. Mereka adalah sastrawan Angkatan '45 lahir dan berawal dari kecamuk dan kegetiran atas Perang Kemerdekaan. Ada 'takdir' yang sebenarnya mereka perjuangkan. Apa itu? Cuma mereka bertiga yang tahu. Mereka berjuang melalui puisinya membakar semangat para pejuang yang telah mengorbankan nyawa, demi tercapainya kemerdekaan. Chairil Anwar menulisnya dalam sajak Antara Krawang-Bekasi’ dan Asrul Sani dengan Sebagai Kenangan kepada Amir Hamzah, Penyair yang Terbunuh’. Kemudian Rivai Apin menulis sajak Anak Malam’, menggambarkan pejuang tak kenal menyerah. BACA JUGA Curhat Jokowi, Disebut Plonga-plongo Sampai Bapak Bipang Kali ini, penulis bukan akan membahas tiga sastrawan tersebut, melainkan takdir dari tiga jenderal abituren lulusan sekolah militer Akademi Militer Akmil 1992. Kini sudah tiga orang menyandang jabatan bintang dua, yakni Mayjen TNI Maruli Simanjuntak 51 tahun, Mayjen TNI Richard Tampubolon 52 tahun, dan Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo 50 tahun. Kunto segera mendapatkan promosi Mayjen dengan jabatan barunya sebagai Panglima Divisi Infanteri Divif 3/Kostrad di Gowa, Sulawesi Selatan. Promosi Kunto berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/540/VI/2021 tanggal 23 Juni 2021, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Rising starDi antara dua rekannya, Maruli yang merupakan menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seperti lari sendirian. Sejak awal Desember 2018 sudah menyandang pangkat Mayjen dengan jabatan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Paspampres. Artinya hanya dalam rentang waktu 26 tahun, ia bisa memperoleh pangkat jenderal bintang dua. Jika dibagi dengan delapan pangkat sejak Letda hingga Mayjen, maka rata-rata satu pangkat sekitar 3,25 tahun. Sesuatu yang mencengangkan. Kini jabatan kedua untuk pangkat Mayjen sebagai Panglima Kodam Udayana di Bali, terhitung akhir November 2020. Dia menjadi rising star bintang yang bersinar, terbang meninggalkan rekan-rekannya. Menjadi bersamaan dengan seniornya abituren Akmil 1990 dan 1991. Terutama lulusan terbaik Akmil 1990, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa 54 tahun maupun lulusan terbaik Akmil 1991 Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso 53 tahun. Bahkan hingga kini, Teguh Pudjo belum sempat menjadi Panglima Kodam. Dua jabatan bintang duanya sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri AD, dan kini Komandan Pusat Penerbangan AD. Sedangkan Mayjen Cantiasa bintang duanya sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan kini Panglima Kodam Cendrawasih, sejak akhir Agustus 2020 lalu. BACA JUGA HMI Dituding Binaan PKS, Ketum Minta Aparat Bertindak Hanya Mayjen Richard yang bisa mendekati meluncurnya Maruli. Jenderal dengan nama lengkap Richard Horja Taruli Tampubolon. Pada pertengahan Desember 2019, ia naik pangkat Mayjen dengan jabatan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Kogabwilhan I. Artinya, Maruli satu tahun lebih dahulu daripada Richard untuk mendapatkan bintang dua. Kemudian pada akhir Juli 2020, Richard menjadi Komanan Komando Operasi Khusus Koopssus TNI. Sebuah lembaga yang baru dibentuk pada Juli 2019. Ia menggantikan Mayjen TNI Rochadi yang pensiun. Koopssus TNI merupakan badan pelaksana pusat yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI. Sehingga pasukan khusus dari tiga matra yaitu matra darat, matra laut dan matra udara stand by di Mabes TNI. Dan kini, 2,5 tahun setelah Maruli menjadi Mayjen, Kunto Arief Wibowo menyamai sebagai jenderal bintang dua. Posisinya sebagai Panglima Divif 3 Kostrad. Kunto adalah anak eks Wakil Presiden Try Sutrisno. Posisi Pangdivif 3 ini kalah bergengsi’ daripada Pangdivif 1, apalagi Pangdivif 2 Kostrad. Sebab Divif 3 Kostrad ini baru dibentuk dan satuannya belum lengkap. Misalnya, belum memiliki Batalyon Zeni Tempur Yonzipur dan Batalyon Kavaleri Yonkav sebagai satuan-satuan bantuan tempur satbanpur. Satbanpur lainnya seperti Batalyon Artileri Medan Yonarmed 6 dan Artileri Pertahanan Udara Yonarhanud 16, mengambil alih komando pengenadalian kodal dari Kodam Hasanuddin. Brigade Infamteri Brigif 20 dari Kodam Cenderawasih ke Divif 3 Kostrad. Termasuk Brigif Para Raider 3 dari Divif 1 Kostrad ke Divif 3 Kostrad beserta tiga Yonif-nya. Di antara tiga Divif Kostrad, Divif 2 memiliki jumlah satuan yang lebih banyak daripada Divif 1, apalagi Divif 3. Perwira tinggi 13 persenBaik Maruli, Richard maupun Kunto disatukan dalam satu korps Infanteri. Mereka adalah penjuru bagi abituren Akmil 1992 yang mengawali menjadi jenderal bintang dua, kurang dari 29-30 tahun masa dinas perwira. Namun, tidak ada yang tahu tentang takdir mereka sejak awal menjadi taruna Akmil di Magelang dan perjalanan ke depannya. Termasuk apa keinginan dari takdir menempuh jalan karier militer yang memang berbeda. Mereka punya jalan masing-masing yang melatarbelakangi napak tilas kariernya. Ketiganya berupaya untuk menempuh jalan terbaik dalam perjalanan hidupya di dunia militer yang keras. Maruli dan Richard harus berdarah-darah untuk bisa bergabung sebagai pasukan komando Kopassus.Memang saat lulus taruna, mereka bukan ranking tiga besar. Namun dalam perkembangan di lapangan, mereka punya takdir yang cukup baik daripada dua lulusan terbaik Akmil 1992, yakni Brigjen TNI Erwin Djatniko 52 tahun dari Korps Kavaleri, penerima Adhimakayasa dan Brigjen TNI Adisura Firdaus Tarigan 52 tahun dari Korps Zeni, penerima Trisaksi kini mendampingi Maruli sebagai Inspektur Kodam Udayana. Sedangkan Adisura menjadi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Wa Asrena Kepala Staf Angkatan Darat KSAD bidang pengendalian. Keduanya baru satu tahun menjadi keseluruhan abituren Akmil 1992 menghasilkan 274 perwira dari tujuh korps, yakni Infanteri 166 perwira, Kavaleri 5 perwira, Armed 25 perwira, Arhanud 22 perwira, Zeni 33 perwira, Perhubungan /komunikasi elektro 12 perwira, dan Peralatan /materiel 11 perwira.Dari jumlah itu sekitar 13 persen sudah menjadi perwira tinggi pati. Tiga menjadi Mayjen dan 32 lainnya menjadi Brigjen. Selebihnya mayoritas Kolonel. Apalagi dengan kebijakan baru, semuanya mengikuti Seskoad, maka mayoritas berpangkat sekitar 20 persen saja yang bisa menjadi perwira tinggi dari abituren Akmil. Seperti piramida, semakin ke atas semakin mengecil. Sehingga masih ada sekitar tujuh persen lagi dari para Kolonel tersebut yang akan menyusul menjadi perwira tinggi. Bersambung... BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Home Hankam Rabu, 15 Februari 2023 - 1356 WIBloading... Terdapat sejumlah Panglima Kodam Pangdam Iskandar Muda jebolan Akademi Militer Akmil pada tahun 1989. Foto DOK ist A A A JAKARTA - Terdapat sejumlah Panglima Kodam Pangdam Iskandar Muda jebolan Akademi Militer Akmil pada tahun 1989. Salah satu di antaranya sudah pensiun dan kini menjadi Gubernur Provinsi Aceh . Komando Daerah Militer Iskandar Muda merupakan Komando kewilayahan pertahanan yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Aceh. Sepanjang sejarahnya, Kodam Iskandar Muda telah dipimpin oleh seorang Pangdam yang lahir dari generasi Akmil yang berbeda-beda, termasuk juga Akmil 89. Baca juga 5 Jenderal TNI Alumni Akmil 1993, 2 Jabat PangdamBerikut dua Panglima Kodam Iskandar Muda jebolan dari Akmil angkatan HassanudinMayor Jenderal TNI Hassanudin merupakan salah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat AD. Saat ini beliau mengemban amanat sebagai Wakil Inspektur Jenderal TNI riwayatnya, pria kelahiran 7 September 1965 ini diketahui lulusan Akademi Militer pada tahun 1989 dari kecabangan Artileri Pertahanan Udara. Jenderal bintang dua ini menjabat sebagai panglima kodam pada tahun 2020 untuk menggantikan pendahulunya yakni, Letnan Jenderal TNI Teguh Arief Indratmoko. Sebelum menjabat sebagai Panglima Kodam, sejumlah posisi strategis juga pernah didudukinya. Diantaranya ada Pamen Denma Mabesad 2016—2017, Irut Renproggar Itjenad 2017—2018, Waasrena Kasad 2017, Kasdam I/Bukit Barisan 2018—2019, dan Asrena Kasad 2019—2020. pangdam kodam iskandar muda akademi militer akmil gubernur aceh Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 menit yang lalu 32 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID YADuC6Yv3A7R-CKwfEEuiW3Lwx4W64R_BSvgQKHAZRYMdmkycmZreQ==
akmil 89 yang sudah jenderal